Minggu, 09 Februari 2014
Browse Manual »
Wiring »
di
»
kalimas
»
kilas
»
sejarah
»
sungai
»
surabaya
»
Kilas Sejarah Di Sungai Kalimas Surabaya
Tetapi dengan bentuknya yang memanjang menuju ke laut lepas, menjadikan sungai itu sangat luas sekali.
Sungai inilah yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kota Surabaya dari masa lampau hingga kini sebagai pelabuhan , Banyak kisah menarik tentang sungai yang senantiasa tampak sibuk dengan berbagai aktifitasnya itu.
Di tengah aktifitas bongkar muat barang, diantara mereka ada yang memperbaiki dan membersihkan kapal, bercengkerama, beristirahat dan sebagainya. Pelabuhan tradisional Kalimas ini terletak di sebelah timur Sungai Kalimas, sekitar 10 kilometer di sebelah barat pantai Kenjeran.
Sungai Kalimas ini juga menjadi jalur utama menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Perak
Saat itu peran Kali Mas sebagai urat nadi arus lalu lintas pelayaran memegang peranan strategis, sehingga kegiatan baik bisnis dan pemerintahan dipusatkan keberadaannya di sekitar Kalimas.
Menurut tulisan von Faber (dalam Handinoto, 1996) terlihat bahwa peran sungai yang melewati Kota Surabaya (dalam hal ini Kalimas) mempunyai peran penting dalam penciptaan jaringan jalan Kota Surabaya di masa lalu. Pola jaringan jalan utama Kota Surabaya selalu mengikuti pola aliran Kali Surabaya / Kali Mas dan cabangnya.
Jembatan-jembatan itu yang menghubungkan penduduk di kedua tepian sungai, misalnya jembatan Patok, Peneleh, Bibis, kalianyar, Jagalan, Genteng (van Deventerlaan) dan Cantikan.
Menambang Uang Melalui Facebook dan Twitter
Kilas Sejarah Di Sungai Kalimas Surabaya
Sungai Kalimas itu sebenarnya tidak terlalu lebar. Banyaknya kapal yang bersandar dan berjejer di sungai itu menjadikan suasananya tampak padat. Bahkan tak jarang diantara kapal itu saling bergesekan ketika mencari tempat untuk bersandar.
Tetapi dengan bentuknya yang memanjang menuju ke laut lepas, menjadikan sungai itu sangat luas sekali.
Sungai inilah yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kota Surabaya dari masa lampau hingga kini sebagai pelabuhan , Banyak kisah menarik tentang sungai yang senantiasa tampak sibuk dengan berbagai aktifitasnya itu.
Di tengah aktifitas bongkar muat barang, diantara mereka ada yang memperbaiki dan membersihkan kapal, bercengkerama, beristirahat dan sebagainya. Pelabuhan tradisional Kalimas ini terletak di sebelah timur Sungai Kalimas, sekitar 10 kilometer di sebelah barat pantai Kenjeran.
Sungai Kalimas ini juga menjadi jalur utama menuju dan dari Pelabuhan Tanjung Perak
yang berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke Kawasan Timur Indonesia.
Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh hinterland yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.
Dahulu kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya di selat Madura untuk kemudian dengan tongkang dan perahu- perahu dibawa ke Jembatan Merah (pelabuhan pertama waktu itu). yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas.
Pelabuhan Kali Mas ini keberadaannya menunjang perkembangan Kota Surabaya sebagai kota perdagangan sejak masa lalu. Pada jaman kolonial khususnya jaman Surabaya berada dalam kekuasaan VOC dan setelahnya dalam kekuasaan Pemerintah Belanda.Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh hinterland yang potensial maka pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.
Dahulu kapal-kapal samudera membongkar dan memuat barang-barangnya di selat Madura untuk kemudian dengan tongkang dan perahu- perahu dibawa ke Jembatan Merah (pelabuhan pertama waktu itu). yang berada di jantung kota Surabaya melalui sungai Kalimas.
Saat itu peran Kali Mas sebagai urat nadi arus lalu lintas pelayaran memegang peranan strategis, sehingga kegiatan baik bisnis dan pemerintahan dipusatkan keberadaannya di sekitar Kalimas.
Menurut tulisan von Faber (dalam Handinoto, 1996) terlihat bahwa peran sungai yang melewati Kota Surabaya (dalam hal ini Kalimas) mempunyai peran penting dalam penciptaan jaringan jalan Kota Surabaya di masa lalu. Pola jaringan jalan utama Kota Surabaya selalu mengikuti pola aliran Kali Surabaya / Kali Mas dan cabangnya.
Hal ini disebabkan oleh konsentrasi penduduk Kota Surabaya yang berada di tepian kedua sungai tersebut.Akibat pola jalan yang memanjang mengikuti aliran sungai dari Selatan menuju ke Utara serta penduduk yang terkonsentrasi di kedua tepian sungai, maka konsekuensinya adalah banyak ditemukan jembatan.
Jembatan-jembatan itu yang menghubungkan penduduk di kedua tepian sungai, misalnya jembatan Patok, Peneleh, Bibis, kalianyar, Jagalan, Genteng (van Deventerlaan) dan Cantikan.
====================
Baca juga dan Klik artikel menarik berikut ini :
Main Game = Dapat Dollars
Main Game = Dapat Dollars
Instant Access To Get Freelancer Jobs
Menambang Uang Melalui Facebook dan Twitter
Peluang Mendapatkan Dollar Via Internet
Museum Santet Di Surabaya
Tips Memasang Iklan Di Blog
Share Status di Fb/Twitter Dapat Komisi
Jenazah Utuh Dimakamkan 35 Tahun Di Tuban
Click : Nikmatnya Oleh-oleh Khas Tuban
Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca
di Link berikut ini :
www.blogger.comblogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar